Nama : Ananda Amaliya Putri
Prodi :
Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial & Ilmu Politik
Universitas : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Pandemi covid-19
yang tak kunjung selesai, menyebabkan dampak dari segala sektor salah satunya sektor
ekonomi. Ketika 80% kegiatan di luar ruangan diberhentikan sementara dengan
berlakunya sistem PPKM yang merupakan singkatan dari Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat yang memaksa sebagian orang yang bekerja, bersekolah maupun
berjualan untuk tetap di rumah. Inipun berpengaruh pada pendapatan pedagang
sembako di beberapa daerah.
Salah satunya pada
warung yang ada di daerah Kapuk lebih tepatnya di Jl. Kapuk Kamal GG. Damai 1.
Menurut Ibu Nadia pendapatan beliau sedikit naik, karena sebagian orang
kebanyakan di rumah. Namun kadang juga menurun karna warga di sekitar mengurangi pengeluaran dana untuk berbelanja di warung.
Bahan atau jenis dagangan beliau yang paling laku atau sering dibeli oleh pembeli akhir – akhir ini adalah sembako atau bahan pangan seperti beras, telur, mie instan lalu makanan ringan atau jajanan yang sering dibeli anak – anak, detergen untuk pakaian dan piring dan lain – lain. Namun paling laku adalah sembako dan makanan – makanan ringan karna merupakan efek dari lebih banyaknya aktivitas di rumah yang menyebabkan orang lebih sering makan, baik makanan pokok ataupun makanan ringan.
Ibu Nadia
bercerita hal yang menurut Ia unik. Pada saat awal covid-19 memuncak dan
terdapat isu bahwa susu beruang dapat meningkatkan imunitas bahkan dapat menyembuhkan
covid-19.
“Waktu awal covid, susu beruang laku banget neng orang - orang pada nyari. Saya sampai kehabisan pas mau
stok lagi di agen nya juga kosong” ujar bu Nadia (16/1/21)
Memang waktu itu susu
beruang sangat diburu karna isu tersebut dan ketika sudah beredar kembali di
agen atau warung – warung harganya melambung naik. Tidak hanya itu vitamin c
kemasan gelas pun sangat diburu masyarakat pada saat itu. Dua minuman tersebut diburu
karna kandungan didalamnya yang dipercaya dapat menjaga imunitas kita dimasa –
masa pandemi ini.
Komentar
Posting Komentar