Langsung ke konten utama

Naiknya Harga Daging Ayam Negeri, Menjelang Tahun Baru Membuat Pembeli Komplain

Januari 17, 2022


8 januari 2022, 08.30 WIB

Oleh : Asifah Purwaning Astuti

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Komunikasi


Harga Daging Ayam Naik Menjelang Tahun Baru di Pasar Tambun Selatan, – Pak Sholeh (38) mengeluhkan kenaikan harga daging ayam yang setiap harinya dijual di pasar tambun selatan, Bekasi Timur.

Sembari melayani pembeli yang bisa dihitung tangan. Pak Sholeh terus memotong daging ayam di salah satu sudut pasar.

“ Daging ayam naik tinggi banget tempat julanya jadi sepi. biasanya menjual 30.000 sekilo sekarang menjadi 35.000 sekilo,” keluhnya sabtu ( 8/01/22 ).

Pak Sholeh mengatakan, saat ini harga satu kilogram daging ayam Rp. 35.000, sedangkan ketika membeli satu ekor ayam menjadi Rp. 135.000, Penyebab naiknya ia menduga duga mungkin bahan pakan ayam seperti jagung dan pur ayam naik jadi para peternakpun membeli bahan pakan jadi kemahalan.

Sebagai pedagang ayam di pasar Tambun selatan berharap bahwa secepatnya harga kebutuhan pangan bisa kembali murah. di saat pandemi seperti ini banyak orang yang terdampak perekonomian menurun sehingga banyak pembeli mempertimbangkan apakah mengkonsumsi makan daging ayam atau tidak. karna duit yang dikeluarkan membeli ayam itu dari setengahnya bisa membeli buat kebutuhan lainnya, selain makanan pokok

Dia pun berharap agar pemerintah segera bertindak agar menstabilkan kembali harga kebutuhan pokok.kasihan rakyat kecil, kalau bahan pokok naik ingin makan apa.

Tak hanya daging ayam, sejumlah bahan pangan lainnya mengalami kenaikan seperti telur ayam yang sangat naik melonjak drastis.

Naiknya harga telur ini membuat pedagang ecer seperti warung sembako, dan kios - kios di pasar, di protes oleh  pembeli Risky (23), pedagang ecer telur

Risky mengatakan bahwa sebelumnya harga telur yang ia jual tidak sampai kisaran Rp 35.000 per kilogram tapi sekarang bener – bener naik jadi mau tidak mau ia menjual harga Rp 35.000. banyak pembeli juga complain, gara gara telor mahal jadi ada beberapa pembeli tidak mengkonsumsi telur.

“ Sekarang hanya mengambil keuntungan Rp 2.000, Biasanya kalo tidak naik drastis ini saya bisa mengambil keuntungan sampai Rp. 5.000 per kilogramnya, sebenernya bisa saja tetap menggambil keuntungan segitu, tapi kasihan pelangan “ kata Risky 

 


Komentar