Januari 16, 2022
16 Januari 2022, 13.00 WIB
Oleh : Debby
Nursyahbani
Universitas Muhammadiyah
Prof. Dr. Hamka
Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik
Program Studi Ilmu
Komunikasi
Jakarta – Belakangan ini harga sembako hangat diperbincangkan, baik di pasar maupun toko serba guna seperti yang saya kunjungi beberapa hari silam, yaitu warung sembako ibu Sofia. Beliau memaparkan bahwa hampir rata-rata harga sembako di awal tahun ini melonjak naik.
“Harga sembako sekarang mah naik semua neng, terutama Minyak, Beras, Gula, Tepung Terigu. Susah sekarang mah neng, harga ga ada yang stabil”. Ujar ibu Sofia selaku pedagang sembako di pasar Pamulang. Beliau mengungkapkan harga Minyak dari Rp.20.000 sekarang naik hingga Rp.40.000/ecer nya. Gula, dari harga Rp.600.000/karung, sekarang naik menjadi Rp.670.000. begitupun dengan beras, naik hingga Rp.30.000.
Namun menurut ibu Sofia,
harga telur sekarang turun di pasaran. Hal ini tentu sedikit meringankan,
karena menurut beliau telur juga merupakan salah satu sembako yang sering
dibeli oleh konsumen.
“kok mahal banget”,
Namun
beginilah kenyataan nya sekarang ujar ibu Sofia. Beliau mengatakan bahwa masih
banyak para pembeli yang protes dengan harga sembako yang melonjak naik. Hal
ini tentu menjadi pemicu turun nya omset penjualan atau menurun nya keuntungan
yang diperoleh. Ibu Sofia sendiri menjelaskan bahwa semenjak awal tahun ini
keuntungan yang diperoleh memang semakin tipis. Karena harga sembako rata-rata
naik, sehingga para pedagang tidak bisa menaikkan harga terlalu tinggi.
Ibu Sofia berharap kenaikan
harga sembako ini segera normal kembali, agar kegiatan perdagangan ikut kembali
stabil, baik penjual, konsumen, serta keuntungan yang diperoleh. Apalagi di saar
pandemi seperti sekarang ini.
Komentar
Posting Komentar